Monday, 30 January 2017

Cara Perawatan/Menghilangkan Bau Badan



. Perawatan bau badan
Bau badan identik dengan keringat. Penyebab tubuh mengeluarkan bau yang kurang sedap karena di dalam tubuh terdapat dua kelenjar utama yang mengeluarkan keringat, apokrin dan ekrin. Dua kelenjar ini biasanya berproduksi menjelang masa pubertas, sekitar usia 10-12 tahun.Tidak seperti kelenjar ekrin yang sekresinya berfungsi sebagai pendingin tubuh, apokrin diduga sebagai kelenjar yang bertanggung jawab atas timbulnya bau badan. Sel-sel sekresinya bertebaran sepanjang tempat  di mana kelenjar apokrin itu berada. Substansi sekresinya biasanya terdiri dari lemak dan protein. Pada dasarnya sekresinya sendiri tidak berbau dan tidak berwarna. Tapi ketika bertemu dengan sejumlah bakteri di permukaan kulit maka sekresinya menimbulkan bau yang sangat tajam.
Bau yang tak sedap dari tubuh diakibatkan dari zat kimia yang terkandung di dalam keringat, seperti urea atau asam laktat akan terurai oleh bakteri tersebut. Bau yang keluar bisa bermacam-macam. Dari bau busuk, asam, manis, apek, dan sebagainya.Kelenjar ekrin menyebar merata di seluruh permukaan kulit, tetapi seperti kelenjar apokrin yang bersumber di seputar ketiak. Walaupun kelompok apokrin lainnya ditemukan juga di daerah pusar, daerah genital, wajah, dan kulit kepala.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa ras juga ternyata  ikut berperan dalam persoalan bau badan ini. Produksi apokrin dipengaruhi  oleh ras. Pasalnya, setiap ras memiliki perkembangan daerah ketiak berbeda, sehingga produksi sekresi kelenjar apokrinnya pun ikut terpengaruh.
Stoddart, DM dari Universitas Cambridge dalam penelitiannya mendapat kesimpulan bahwa ras yang berasal dari Eropa dan Afrika memiliki organ ketiak yang besar dan berkembang dengan baik, serta produksi kelenjar apokrinnya pun sangat aktif. Lebih jauh, Stoddart menyebutkan bahwa orang Afrika yang berkulit hitam memiliki bau badan yang tak enak dan sangat kuat.
Jenis kelamin juga ikut mempengaruhi produksi kelenjar apokrin, Albert Kligman, Profesor Dermatologi dari Universitas Pennsylvania dan penulis Perspectives on Axillary Odor, menyebutkan bahwa kelenjar apokrin dipengaruhi hormon androgen, hormon yang lebih banyak dimiliki kaum pria.
Hasil penelitian menyimpulkan, bahwa bau badan ternyata bukan persoalan kebersihan saja. Penyebab utamanya, yakni ketidakmampuan sistem biokimia tubuh memproses makanan yang masuk ke dalam tubuh. Gejala penyakit bau badan sebagai bau tidak enak. (yang ringan: bau kaos kaki habis pakai, yang berat: bau ikan busuk). Bau badan  dalam istilah medis disebut brimhidrosis ini biasanya tak hanya muncul pada keringat tetapi juga pada air seni dan bau mulut. Hal itu diakibatkan oleh kegagalan biokimia,  sebagai akibat kerusakan genetis yang sampai saat ini belum diketahui penyebabnya. Sejak itu, para ahli sepakat bahwa penyebab penyakit bau ikan ini adalah ketidakmampuan tubuh memproses trimethylamine, suatu protein yang memang mengandung bau ikan.
Diungkap pula bahwa meskipun orang normal memiliki enzim khusus di dalam pencernaannya (yang berfungsi mengkonversi trimethylamine menjadi tidak bau) tetapi pada orang-orang yang sistem biokimianya mengalami kerusakan, gen pembentukan enzim tersebut tidak ada. Susahnya, kerusakan gen ini biasanya diturunkan pada anak-anaknya.

Mengubah  pola makan            
Mereka yang aktifitasnya tinggi serta mudah terkena stres juga rentan terkena penyakit yang satu ini. Karena pada kondisi tersebut keringat cenderung meningkat. Sehingga saat itu pula, bakteri pemicu bau badan akan lebih leluasa beraktivitas. Cara mudah adalah berusaha untuk mengurangi produksi keringat. Misalnya menjauhkan kondisi stres atau tak terlalu aktif melakukan kegiatan. Cobalah berusaha bersikap santai dan sesekali melakukan relaksasi. Cara tersebut bisa menolong menurunkan produksi keringat.
Cara lain dengan menggunakan deodoran. Baik yang berbentuk sabun, spray, stick, atau roll on, semuanya bekerja membunuh bakteri penyebab bau badan walaupun hanya sementara. Pilihlah deodoran yang berfungsi antikeringat, sehingga keringat yang membuat bakteri hidup nyaman itu tak lagi keluar.
Bahan aktif pada produk anti keringat, biasanya garam mineral. Garam ini akan meresap ke dalam pori-pori dan mengeras menjadi seperti katup  gelatin. Bahan lainnya adalah aluminium khlorida, yang cukup efektif karena bisa mengurangi keringat sekitar 55-70%. Tapi karena bisa menyebabkan iritasi kulit dan menodai baju, bahan ini hanya diberikan untuk mereka yang keringatnya berlebihan atau hiperdotik.
Kini produk anti keringat yang banyak beredar dipasaran terbuat dari aluminium zirconium yang mereduksi keringat sampai 35-50%. Garam ini bisa dipakai pada produk ketiak berbahan dasar minyak, seperti roll on. Sebelum digunakan dikocok dulu karena bahan aktifnya cenderung mengendap di dasar cairan minyak. Produk anti keringat berbentuk aerosol (semprot) tampaknya kurang efektif karena hanya mengurangi keringat yang keluar sekitar 20-35%. Hal ini disebabkan karena aerosol tidak menutup seluruh daerah ketiak sebaik produk berbentuk roll on atau batang terutama bila ketiak ditumbuhi rambut.
Proses detoksifikasi tampaknya bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk memerangi bau badan. Metode dengan prinsip keseimbangan gizi ini biasanya cukup efektif hasilnya. Detoksifikasi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya dengan hanya makan juice sayuran/ buah, air, atau buah-buahan dalam sehari, 2 atau 3 kali sebulan (misalnnya setiap hari Sabtu). Tapi cara tersebut hanya bisa dilakukan oleh mereka yang tidak sedang dalam pengawasan dokter, seprti penderita diabetes. Cara lain (dengan makanan) yang bisa dilakukan adalah mengkonsumsi dietnya terdiri dari 20% protein (ikan atau dari tumbuh-tumbuhan), 20% berasal dari minyak dan lemak (hindari lemak hewani sebisa mungkin) sisanya lengkapi  dengan buah, sayuran, kacang, dan biji-bijian.
Hal lain yang dianjurkan adalah melakukan general check up. Karena  bau badan seringkali menjadi petunjuk suatu penyakit yang diderita. Seperti disfungsi organ hati, diabetes, masalah pencernaan (adanya sejumlah bakteri di dalam organ pencernaa penderita yang menyebabkan sistem pencernaannya tak bekerja secara seimbang), gejala alergi terhadap benda atau kondisi tertentu. Dan maalah itu perlu penangan dan saran dari seorang ahli.
Untuk mereka yang menderita FOS atau bau badannya mirip bau ikan tadi, dianjurkan untuk menghindari atau hanya mengkonsumsi dalam jumlah sedikit jenis makanan yang banyak mengandung lechitin, cholin, lysine. Seperti  cokelat, kacang-kacangan (termasuk kacang tanah) telur, produk hasil kacang kedelai, jagung dan gandum. Sayuran, beras, dan buah-buahan, dengan kombinasi ikan atau ayam tampaknya jenis diet yang aman.
Bila pengaturan makanan tersebut tidak efektif, maka berkonsultasi dengan dokter.

Perawatan sehari-hari agar terhindar dari bau badan
-          lebih memperhatikan kebersihan badan, dengan mandi dua kali sehari. Gunakan sabun antiseptic, terutama di daerah-daerah tubuh tertentu seperti bawah lengan serta organ intim.
-          mengganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari.
-          memakai pakaian bersih. Pilih jenis pakaian yang berasal dari bahan serta alami seperti katun. Sebaiknya hindari bahan nilon yang membuat kulit mudah panas namun tidak menyerap keringat.
-          Kurangi makan pedas dan panas karena akan merangsang produksi keringat lebih banyak. Biasakan mengkonsumsi makanan yang memenuhi 4 sehat dan 5 sempurna.
-          Kenakan busana yang tidak terlalu ketat agar sirkulasi udara mengalir lebih baik.
-          Sesudah berolahraga biasakan mandi. Sebelumnya, minum air mineral secukupnya dan sesudahnya lakukan pendinginan –cooling down.

Relaxing bath
Mandi merupakan cara paling sederhana untuk menghilangkan abu badan. Tubuh wangi pun dapat dilakukan dengan penggunaan sabun, bath foam, atau fragrant bath oil lainnya. Mandi dengan tambahan sedikit minyak esensial (essential oil) ke dalam air mandi juga bisa dilakukan  sebagai perawatan terapi bau badan. Di samping membuat tubuh wangi, aroma minyak esensial secara tidak langsung akan membuat merasa relaks. Karena itu, terapi aroma dimasukkan ke dalam kelompok relaxing bath. Minyak esensial yang bermutu baik juga dipercaya mengandung antibiotic serta antibakteri.
Relaxing bath ini dapat diinformasikan kepada pelanggan, terutama yang bermasalah dengan bau badan untuk melakukan terapi ini baik di rumah atau di salon perawatan kecantikan. Perhatikan hal-hal berikut.
-          campurkan beberapa tetes minyak esensial ke dalam air hangat yang akan digunakan untuk berendam. Perhatikan dosis pemakaiannya, sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.
-          Pilih minyak esensial dengan aroma yang paling disukai. Jangan memaksakan memakai aroma yang tidak disukai karena akan mengakibatkan pusing dan tertekan.
-          Sebaiknya mengtahui fungsi masing-masing minyak esensial, antara lain:
-          Bergamont: mengurangi rasa stress
-          Chamomile: mengatasi perasaan tegang atau tertekan
-          Geranium: memberi rasa harmoni pada tubuh dan pikiran.
-          Lavender: baik untuk relaksasi. 

No comments:

Post a Comment